Putra IT - Ukuran layar monitor LCD yang besar menjadi salah satu faktor penunjang pekerjaan. Hal inilah yang dilihat oleh Sharp untuk menghadirkan LCD monitor layar sentuh yang disebut sebagai Interactive Whiteboard (IWB).
Sharp begitu optimis dengan produk garapannya, bahkan dengan pengalaman dalam panel LCD sejak berpuluh tahun lalu, perusahaan itu mengklaim panel LCD IWB jauh lebih baik ketimbang kompetitor lain. "Dari sisi kualitas, segi panelnya ini terbaik dibandingkan kompetitor lainnya. Terlebih lagi, Sharp sudah membangun panel LCD sejak tahun 60-an," kata Corporate Sales B To B Product Manager Sales & Marketing Division Sharp Indonesia Budi C Yudhoyono kepada Okezone di Auditorium MNC, Jakarta.
Untuk memberikan pengalaman bagi pengguna, IWB dilengkapi dengan teknologi untuk sensor sentuh menggunakan infrared. Diluncurkan pada Agustus 2011 di Jepang dan di tahun yang sama pada Agustus lalu di Indonesia. Budi mengatakan, IWB khusus ditargetkan untuk perusahaan.
"Targetnya memang untuk corporate, tapi tetap bisa digunakan di rumah. Hanya saja kalau di perusahaan, IWB akan jauh lebih berguna bukan hanya bisa menikmati multimedia, tapi yang utama untuk menunjang pekerjaan, seperti presentasi dengan batas 100 halaman. IWB bisa meningkatkan produktivitas pekerjaan," jelas Budi.
Ada dua model IWB yang diperkenalkan, pertama monitor LCD berukuran 70 inci (PN-L702B) dan versi 60 inci (PN-L602B). Untuk pembelian, kata Budi, Sharp memberikan pilihan kepada pelanggan untuk menyesuaikan CPU untuk IWB. "Ada juga software yang khusus dikembangkan untuk IWB ini, yaitu Sharp Pen Software untuk memudahkan pengguna menggunakan mengoperasikan IWB," kata Budi.
"Kita customize sesuai dengan keinginan pelanggan, seperti CPU dan OS yang diinginkan. Tapi kami tetap menyarankan yang terbaik, sehingga kinerja di IWB ini berjalan dengan baik," tuturnya.
Untuk itu, Budi menyarankan, sistem operasi yang digunakan adalah Windows 7 untuk mempermudah melakukan aktifitas multi tap di layar. Saran lain, katanya, untuk RAM minimal 4 GB, prosesor seperti (Intel) core 2 duo dan juga seperti core i7 dan i3. "Untuk grafik card, diusahkan untuk menggunakan yang mendukung full HD karena IWB memiliki reolusi full HD," papar Budi.
Dibanderol dengan harga kisaran Rp85 hingga Rp90 juta (hanya monitor LCD tanpa CPU dan stand), IWB juga dilengkapi dengan koneksi seperti bluetooth, WiFi, dan LAN.
Hadir dengan layar sentuh, IWB bisa diakses menggunakan sentuhan tangan dan benda tumpul lainnya, seperti pulpen. "Asal pen-nya tumpul, maka bisa digunakan di layar LCD. Begitu juga dengan jari tangan, pengguna bisa zoom in dan zoom out tampilan yang ada di layar," pungkasnya.
Sharp begitu optimis dengan produk garapannya, bahkan dengan pengalaman dalam panel LCD sejak berpuluh tahun lalu, perusahaan itu mengklaim panel LCD IWB jauh lebih baik ketimbang kompetitor lain. "Dari sisi kualitas, segi panelnya ini terbaik dibandingkan kompetitor lainnya. Terlebih lagi, Sharp sudah membangun panel LCD sejak tahun 60-an," kata Corporate Sales B To B Product Manager Sales & Marketing Division Sharp Indonesia Budi C Yudhoyono kepada Okezone di Auditorium MNC, Jakarta.
Untuk memberikan pengalaman bagi pengguna, IWB dilengkapi dengan teknologi untuk sensor sentuh menggunakan infrared. Diluncurkan pada Agustus 2011 di Jepang dan di tahun yang sama pada Agustus lalu di Indonesia. Budi mengatakan, IWB khusus ditargetkan untuk perusahaan.
"Targetnya memang untuk corporate, tapi tetap bisa digunakan di rumah. Hanya saja kalau di perusahaan, IWB akan jauh lebih berguna bukan hanya bisa menikmati multimedia, tapi yang utama untuk menunjang pekerjaan, seperti presentasi dengan batas 100 halaman. IWB bisa meningkatkan produktivitas pekerjaan," jelas Budi.
Ada dua model IWB yang diperkenalkan, pertama monitor LCD berukuran 70 inci (PN-L702B) dan versi 60 inci (PN-L602B). Untuk pembelian, kata Budi, Sharp memberikan pilihan kepada pelanggan untuk menyesuaikan CPU untuk IWB. "Ada juga software yang khusus dikembangkan untuk IWB ini, yaitu Sharp Pen Software untuk memudahkan pengguna menggunakan mengoperasikan IWB," kata Budi.
"Kita customize sesuai dengan keinginan pelanggan, seperti CPU dan OS yang diinginkan. Tapi kami tetap menyarankan yang terbaik, sehingga kinerja di IWB ini berjalan dengan baik," tuturnya.
Untuk itu, Budi menyarankan, sistem operasi yang digunakan adalah Windows 7 untuk mempermudah melakukan aktifitas multi tap di layar. Saran lain, katanya, untuk RAM minimal 4 GB, prosesor seperti (Intel) core 2 duo dan juga seperti core i7 dan i3. "Untuk grafik card, diusahkan untuk menggunakan yang mendukung full HD karena IWB memiliki reolusi full HD," papar Budi.
Dibanderol dengan harga kisaran Rp85 hingga Rp90 juta (hanya monitor LCD tanpa CPU dan stand), IWB juga dilengkapi dengan koneksi seperti bluetooth, WiFi, dan LAN.
Hadir dengan layar sentuh, IWB bisa diakses menggunakan sentuhan tangan dan benda tumpul lainnya, seperti pulpen. "Asal pen-nya tumpul, maka bisa digunakan di layar LCD. Begitu juga dengan jari tangan, pengguna bisa zoom in dan zoom out tampilan yang ada di layar," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan Pendapat Anda!!!
Caution!!!
1. Sampaikan Komentar anda sekarang!!! Mumpung saya lagi ada waktu nge-reply ^_^