Seorang pendeta dari Somerville, Amerika Serikat (AS) menjadi korban hacker dengan memanfaatkan...
st1:behavior:url(ieooui)
-->
/ Style Definitions /
table.MsoNormalTable
mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:0400;
mso-fareast-language:0400;
mso-bidi-language:0400;
-->CALIFORNIA _ Pemuka agama pun jadi sasaran hacker untuk melancarkan serangannya. Kali ini, seorang pendeta dari Somerville, Amerika Serikat (AS) menjadi korban hacker dengan memanfaatkan akun Facebook-nya.
Hacker tersebut mengirim spam dan pesan porno dari akun pendeta yang bernama Karen Coleman. "Sejumlah teman mengirim email kepada saya dan mengatakan "Saya tidak menjadikan Anda teman lagi, karena bosan dengan spam dan pornografi". Ini sangat memalukan," kata Coleman, seperti dilansir dari Boston Herald, Senin (21/5/2012).
Coleman mengatakan, pada Jumat lalu akun Facebook miliknya telah dibajak ketika seorang teman menyampaikan keluhan padanya. "Teman saya mengatakan, dia terus mendapatkan iklan sepatu dari saya. Ketika saya sampai di rumah, saya menyadari tidak bisa masuk (ke akun Facebook)," ungkapnya.
"Mereka (hacker) telah mengganti nama saya. Mereka mengubah password, email dan nomor telepon saya. Saya benar-benar tidak bisa masuk ke akun Facebook saya," tambahnya.
Coleman menyatakan sangat jengkel dengan ulah hacker tersebut dan mencoba segala cara untuk "mengunci" Facebook-nya. Bahkan jika ia berhasil mendapatkan akunnya kembali, Coleman tidak yakin bisa kembali menggunakan Facebook. "Jika saya mendapatkan akun saya kembali, saya tidak yakin akan kembali menggunakan Facebook lagi," ujar Coleman.
Coleman mengaku heran, bagaimana bisa akunnya "dibobol" hacker. Dia mengatakan, selalu memperhatikan masalah keamanan akun Facebooknya, seperti hanya mengakses Facebook dari komputer rumah dan iPhone, serta tidak pernah berbagi password dengan siapapun termasuk suaminya.
Sedangkan untuk keamanan Facebook, juru bicara raksasa jejaring sososial mengatakan pihaknya selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk penggunanya di seluruh dunia. "Keamanan adalah perlombaan senjata dan tim kami selalu bekerja untuk mengidentifikasi ancaman berikutnya dan membangun pertahanan untuk itu," jelas juru bicara Facebook Andrew Noyes.
st1:behavior:url(ieooui)
-->
/ Style Definitions /
table.MsoNormalTable
mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:0400;
mso-fareast-language:0400;
mso-bidi-language:0400;
-->CALIFORNIA _ Pemuka agama pun jadi sasaran hacker untuk melancarkan serangannya. Kali ini, seorang pendeta dari Somerville, Amerika Serikat (AS) menjadi korban hacker dengan memanfaatkan akun Facebook-nya.
Hacker tersebut mengirim spam dan pesan porno dari akun pendeta yang bernama Karen Coleman. "Sejumlah teman mengirim email kepada saya dan mengatakan "Saya tidak menjadikan Anda teman lagi, karena bosan dengan spam dan pornografi". Ini sangat memalukan," kata Coleman, seperti dilansir dari Boston Herald, Senin (21/5/2012).
Coleman mengatakan, pada Jumat lalu akun Facebook miliknya telah dibajak ketika seorang teman menyampaikan keluhan padanya. "Teman saya mengatakan, dia terus mendapatkan iklan sepatu dari saya. Ketika saya sampai di rumah, saya menyadari tidak bisa masuk (ke akun Facebook)," ungkapnya.
"Mereka (hacker) telah mengganti nama saya. Mereka mengubah password, email dan nomor telepon saya. Saya benar-benar tidak bisa masuk ke akun Facebook saya," tambahnya.
Coleman menyatakan sangat jengkel dengan ulah hacker tersebut dan mencoba segala cara untuk "mengunci" Facebook-nya. Bahkan jika ia berhasil mendapatkan akunnya kembali, Coleman tidak yakin bisa kembali menggunakan Facebook. "Jika saya mendapatkan akun saya kembali, saya tidak yakin akan kembali menggunakan Facebook lagi," ujar Coleman.
Coleman mengaku heran, bagaimana bisa akunnya "dibobol" hacker. Dia mengatakan, selalu memperhatikan masalah keamanan akun Facebooknya, seperti hanya mengakses Facebook dari komputer rumah dan iPhone, serta tidak pernah berbagi password dengan siapapun termasuk suaminya.
Sedangkan untuk keamanan Facebook, juru bicara raksasa jejaring sososial mengatakan pihaknya selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk penggunanya di seluruh dunia. "Keamanan adalah perlombaan senjata dan tim kami selalu bekerja untuk mengidentifikasi ancaman berikutnya dan membangun pertahanan untuk itu," jelas juru bicara Facebook Andrew Noyes.
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan Pendapat Anda!!!
Caution!!!
1. Sampaikan Komentar anda sekarang!!! Mumpung saya lagi ada waktu nge-reply ^_^