Seorang sersan di korps Marinir Amerika Serikat (AS) atau dikenal dengan sebutan US Marine akhirnya diberhentikan dengan kriteria other-than-honorable.
Langkah ini diambil setelah sersan bernama Gary Stein mengkritik Presiden Barack Obama di Facebook pada 1 Maret lalu. Demikian dikutip Fox News, Kamis (26/4/2012).
Pemberhentian ini kemudian menimbulkan pertanyaan ke kebijakan Pentagon tentang jejaring sosial dan batasan kebebasan berbicara bagi anggota aktif militer.
Sersan asal San Diego, California, ini juga akan kehilangan sejumlah haknya karena dianggap melanggar kebijakan korps.
Stein yang mengabdi di Marinir AS selama sembilan tahun mengaku dirinya sangat kecewa dengan keputusan tersebut. Ia kemudian berargumentasi jika hal itu dilakukannya untuk menggunakan kebebasan berbicara yang dimilikinya.
"Saya sangat mencintai Korps Marinir. Saya sangat cinta dengan pekerjaan saya dan berharap ini tak akan terjadi dengan cara ini. Sangat sulit bagi diri saya membayangkan 15 kata-kata di Facebook akan mengakhiri karier saya selama sembilan tahun," ujarnya.
Gary Kreep, kuasa hukum Stein, mengatakan pihaknya akan melakukan banding administratif di internal Korps Marinir namun kemungkinan hal ini akan gagal. Ia juga mengatakan berencana memasukkan komplain amandemen di pengadilan federal.
"Sepanjang ia ingin menuntaskan ini, kami akan mendukungnya," ujar Kreep, yang merupakan direktur eksekutif United States Justice Foundation, sebuah lembaga advokasi di negara itu.
Korps Marinir AS mengambil tindakan setelah Stein menulis di Facebook pada 1 Maret lalu. "Tidak peduli dengan Obama dan saya tidak akan mengikuti perintah apa pun dari dia," tulisnya.
Ia kemudian memberikan klarifikasi jika maksud dari tulisan itu adalah dirinya tak akan mengikuti perintah apapun dari Obama yang tidak sesuai hukum.
Sumber :Tribunnews.com
Langkah ini diambil setelah sersan bernama Gary Stein mengkritik Presiden Barack Obama di Facebook pada 1 Maret lalu. Demikian dikutip Fox News, Kamis (26/4/2012).
Pemberhentian ini kemudian menimbulkan pertanyaan ke kebijakan Pentagon tentang jejaring sosial dan batasan kebebasan berbicara bagi anggota aktif militer.
Sersan asal San Diego, California, ini juga akan kehilangan sejumlah haknya karena dianggap melanggar kebijakan korps.
Stein yang mengabdi di Marinir AS selama sembilan tahun mengaku dirinya sangat kecewa dengan keputusan tersebut. Ia kemudian berargumentasi jika hal itu dilakukannya untuk menggunakan kebebasan berbicara yang dimilikinya.
"Saya sangat mencintai Korps Marinir. Saya sangat cinta dengan pekerjaan saya dan berharap ini tak akan terjadi dengan cara ini. Sangat sulit bagi diri saya membayangkan 15 kata-kata di Facebook akan mengakhiri karier saya selama sembilan tahun," ujarnya.
Gary Kreep, kuasa hukum Stein, mengatakan pihaknya akan melakukan banding administratif di internal Korps Marinir namun kemungkinan hal ini akan gagal. Ia juga mengatakan berencana memasukkan komplain amandemen di pengadilan federal.
"Sepanjang ia ingin menuntaskan ini, kami akan mendukungnya," ujar Kreep, yang merupakan direktur eksekutif United States Justice Foundation, sebuah lembaga advokasi di negara itu.
Korps Marinir AS mengambil tindakan setelah Stein menulis di Facebook pada 1 Maret lalu. "Tidak peduli dengan Obama dan saya tidak akan mengikuti perintah apa pun dari dia," tulisnya.
Ia kemudian memberikan klarifikasi jika maksud dari tulisan itu adalah dirinya tak akan mengikuti perintah apapun dari Obama yang tidak sesuai hukum.
Sumber :Tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan Pendapat Anda!!!
Caution!!!
1. Sampaikan Komentar anda sekarang!!! Mumpung saya lagi ada waktu nge-reply ^_^